
Jakarta, CNN Indonesia —
Menteri Keuangan Sri Mulyani buka-bukaan soal program cek kesehatan gratis (CKG) yang dijalankan Presiden Prabowo Subianto, termasuk besaran dana APBN untuk membiayai program ini.
Wanita yang akrab disapa Ani itu juga mengunggah infografis CKG di akun Instagram @smindrawati. Ia mengatakan program ini menghabiskan Rp3,4 triliun, yakni Rp2,2 triliun untuk Kementerian Kesehatan dan Rp1,2 triliun sisanya berbentuk transfer ke daerah (TKD).
“APBN sebagai #UangKita hadir dukung masyarakat sehat dengan pengecekan kesehatan gratis,” katanya dalam keterangan resmi, Selasa (18/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Program cek kesehatan gratis diluncurkan pertama kali pada 10 Februari 2025 oleh Prabowo. Ani mengatakan manfaat program ini sudah dirasakan 415.211 orang se-Indonesia per 6 Maret 2025 lalu.
Sang Bendahara Negara menegaskan CKG dapat dilakukan di Puskesmas atau fasilitas kesehatan tingkat pertama. Asalkan, faskes tersebut bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.
“Meliputi 3 layanan utama, yaitu: layanan CKG di hari ulang tahun bagi bayi dan anak sampai usia 6 tahun serta orang dewasa di atas 18 tahun; layanan CKG di sekolah bagi anak usia 7 tahun-17 tahun setiap tahun ajaran baru; dan layanan CKG rutin bagi ibu hamil dan anak hingga usia 6 tahun,” jelas Ani.
Sejauh ini, cek kesehatan gratis sudah dimanfaatkan di 8.885 Puskesmas alias 86 persen. Ini tersebar di 498 kabupaten/kota alias 97 persen dan 38 provinsi seluruh Indonesia.
Target CKG adalah 140 juta masyarakat Indonesia, yakni:
a. 2.974.733 bayi baru lahir;
b. 13.449.455 balita dan anak prasekolah;
c. 24.205.423 anak usia sekolah dan remaja;
d. 85.258.763 orang dewasa; dan
e. 16.972.302 lansia.
(skt/pta)