
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Tunjangan Hari Raya (THR) adalah hal yang paling ditunggu pekerja, baik swasta maupun pegawai negeri, menjelang hari raya Idulfitri.
THR biasanya digunakan untuk memenuhi kebutuhan lebaran seperti belanja baju lebaran, hampers, hingga kebutuhan rumah tangga dan angpau bagi sanak saudara.
Hal ini membuat uang THR biasanya cepat habis dan tak bersisa. Padahal sangat penting untuk mengelola uang THR agar tak tekor setelah lebaran.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut tips mengelola uang THR agar tak boros dan bisa tetap punya celengan.
1. Tentukan Pos Pengeluaran
Perencana Keuangan One Shield Consulting Budi Rahardjo mengatakan untuk tahap awal perlu membuat perencanaan pengeluaran dari yang paling prioritas agar punya kerangka berpikir mana kira-kira pengeluaran yang akan didahulukan.
“Biasanya kita sudah punya gambaran pos-pos pengeluaran apa saja yang rutin dikeluarkan saat Hari Raya. Mulai dari pos pengeluaran seperti membayar zakat fitrah dan mal, kemudian ada pengeluaran lainnya seperti untuk membeli baju baru, hingga biaya mudik (transportasi, akomodasi, uang saku),” ujar Budi kepada CNNIndonesia.com.
2. Pisahkan Alokasi
Pisahkan alokasi uang untuk dibelanjakan saat Hari Raya dengan uang untuk belanja rutin bulanan, dana darurat dan investasi.
“Cara ini adalah cara termudah melakukan monitoring pengeluaran dan cara mengunci pengeluaran agar THR tidak cepat habis,” kata Budi.
Uang THR akan lebih bermanfaat apabila alokasi dilakukan dengan porsi 75:15:10.
Maksimal 75 persen untuk kebutuhan hari raya, 15 persen untuk pengeluaran tahunan lainnya dan 10 persen untuk menambah dana darurat.
3. Disiplin Anggaran
Disiplin anggaran memang terkadang sulit dilakukan mengingat momen hari raya adalah momen yang muncul sekali setahun dan seringkali kita ingin momen ini menjadi momen berbagi kebahagiaan.
Namun, tetap dalam pengelolaan keuangan rumah tangga dan pastikan bahwa anggaran yang kita buat tidak melenceng ketika dipraktekkan saat ada pos pengeluaran yang ternyata melonjak.
“Jika ada pos pengeluaran yang melonjak, maka harus ada penyesuaian pos pengeluaran lainnya agar dapat bisa dihemat. Baik dengan menghilangkan atau mengurangi pos pengeluaran yang kurang prioritas tersebut,” terangnya.
4.Sisihkan Langsung untuk Cadangan
Perencana keuangan Mitra Rencana Edukasi (MRE) Andi Nugroho mengatakan agar uang THR mau lebih hemat, maka dapat langsung disisihkan sebesar 20 persen sebagai cadangan dana untuk kebutuhan setelah lebaran.
Menurut Andi, pencairan uang THR tahun ini sedikit berbeda dengan tahun sebelumnya karena hampir berbarengan dengan gaji, sehingga tidak ada salahnya langsung disisihkan porsi besar sejak awal.
“Dengan asumsi berbagai kebutuhan rutin sehari-hari dapat terpenuhi dari uang gaji, maka kita bisa menyimpan 20 persen dari THR sebagai tabungan. Selebihnya bisa digunakan untuk berbagai macam kebutuhan berlebaran,” kata Andi.
5.Gunakan Uang THR untuk Hal Penting
Menurut Andi, meski uang THR sah-sah saja digunakan untuk memenuhi kebutuhan lebaran, tapi tak berarti digunakan sembarangan.
Sebaiknya, THR dialokasikan untuk hal-hal yang memang sangat penting dan urgent untuk dipenuhi.
“Contoh semisal kita berencana mudik, maka alokasikan untuk transportasi dan akomodasi karena dua hal ini merupakan komponen paling penting ketika mudik. Barulah setelah itu dialokasikan untuk kebutuhan yang penting namun masih bisa diatur ulang budgetnya seperti membeli baju lebaran, beli makanan dan kue lebaran, uang angpau untuk sanak saudara, beli oleh-oleh,” pungkas Andi.
(sfr/bac)