
Jakarta, CNN Indonesia —
Kementerian Keuangan (Kemenkeu) mengalokasikan Rp394,3 triliun untuk subsidi dan kompensasi energi pada 2025.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan alokasi 2025 lebih tinggi dibandingkan realisasi subsidi dan kompensasi energi 2024 sebesar Rp386,9 triliun.
“Kuotanya listrik subsidi untuk 42,1 juta pelanggan BBM subsidi untuk 19,4 juta kilo liter dan LPG 3 kg untuk 8,2 juta metrik ton,” kata Suahasil dalam konferensi pers APBN KiTa di Kemenkeu, Kamis (13/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suahasil merinci subsidi energi terdiri atas subsidi BBM sebesar Rp26,7 triliun, subsidi LPG 3 kg Rp87 triliun, dan subsidi listrik Rp89,7 triliun.
Sedangkan kompensasi sebesar Rp190,9 triliun. Sehingga total subsidi dan kompensasi sebesar Rp394,3 triliun.
Suahasil mengatakan dengan subsidi dan kompensasi, masyarakat menikmati harga lebih murah di antaranya solar seharusnya harganya Rp11.950 per liter, dengan subsidi menjadi hanya Rp6.800 per liter.
Lalu, pertalite harganya seharusnya Rp11.700 persen, dengan subsidi menjadi hanya Rp10 ribu per kg. LPG kg harusnya Rp42.750 per tabung menjadi hanya Rp12.750 per kg.
Lalu, listrik 900 VA hanya Rp1.800 per kwh menjadi hanya Rp600 per kwh.
“Pupuk urea yang dibayar masyarakat Rp2.250 per kg, tapi harga sesungguhnya Rp5.558,” katanya.
(fby/agt)