
Daftar Isi
Jakarta, CNN Indonesia —
Indonesia menjadi salah satu negara dengan pasar ekonomi syariah terbesar di dunia. Apalagi penduduk muslim mencapai 245 juta jiwa atau 87,08 persen dari total populasi Indonesia.
Pada tingkat global, kinerja ekonomi syariah Indonesia juga mencatatkan prestasi gemilang. Menurut laporan The Global Islamic Economy Indicator dalam State of Global Islamic Economy (SGIE) 2023 yang diluncurkan oleh lembaga riset Amerika Serikat (AS), DinarStandard, Indonesia menduduki peringkat ketiga setelah Malaysia dan Arab Saudi.
Indikator dalam SGIE ini mencakup sektor keuangan syariah, makanan dan minuman halal, kosmetik halal, farmasi halal, perjalanan ramah untuk Muslim, serta media dan rekreasi bertema Islami.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Kebijakan ekonomi di Malaysia, Indonesia, dan Arab Saudi terus memasukkan ekonomi Islam sebagai bagian dari strategi nasional mereka,” dikutip dari Laporan Keadaan Ekonomi Islam Global Tahun 2023/2024 yang diterbitkan DinarStandard.
Malaysia mempertahankan posisi teratas selama 10 tahun berturut-turut. Kemudian diikuti oleh Arab Saudi, Indonesia, Uni Emirat Arab (UEA), dan Bahrain.
Berikut perbandingan ekonomi syariah Indonesia dengan negara lainnya:
Investasi Ekonomi Syariah
Indonesia tercatat sebagai negara dengan investasi ekonomi syariah terbesar. Investasi ekonomi syariah Indonesia tercatat sebesar US$25,9 miliar pada pada 2022-2023. Jumlah tersebut naik 128 persen dari US$11,4 miliar pada 2021-2022.
Indonesia berada di urutan pertama kategori ini dengan 48 transaksi investasi ekonomi syariah.
Posisi kedua ditempat UEA dengan 40 transaksi investasi ekonomi syariah. Kemudian disusul Turki dan Malaysia masing-masing 17 transaksi investasi. Selanjutnya Mesir sebanyak 14 transaksi dan dan Arab Saudi 11 transaksi.
Lima negara teratas itu menyumbang 64 persen dari seluruh transaksi terkait ekonomi Islam yang tercatat.
Adapun lima sektor dengan investasi terbesar adalah makanan halal, keuangan syariah, media dan rekreasi, dan wisata ramah muslim.
Keuangan syariah
Aset keuangan syariah global tercatat sebesar US$3,96 triliun pada 2021/2022. Indonesia berada di posisi ke-7 dengan total aset US$139 miliar.
Posisi pertama diisi Iran dengan total aset US$1.235 miliar. Kemudian Arab Saudi (US$896 miliar), Malaysia (US$650 miliar), UEA (US$252 miliar), Qatar (US$186 miliar), dan Kuwait (US$153 miliar).
Di bawa Indonesia, ada Bahrain dengan total aset US$106 miliar, Turki US$71 miliar, dan Bangladesh US$58 miliar.
“Dalam periode yang ditandai oleh tantangan ekonomi global, keuangan Islam mengalami pertumbuhan. Hal ini didorong oleh meningkatnya permintaan akan produk yang sesuai dengan syariah, kemitraan strategis, dan inisiatif inovatif. Tahun lalu, sektor ini telah melihat gelombang baru investasi, merger dan akuisisi, perluasan pasar, dan komitmen dalam pembiayaan perdagangan,” bunyi riset itu.
Perdagangan Busana Muslim
Perdagangan busana muslim meningkat 11,97 persen dari US$33,1 miliar pada 2021 menjadi US$37,0 miliar pada tahun 2022, dengan pakaian wanita berkontribusi signifikan.
Nilai ekspor busana muslim mencapai US$122,7 miliar pada 2022. Indonesia menjadi negara pengekspor terbesar ke-9 dengan nilai US$0,54 miliar.
Posisi pertama diisi China dengan nilai ekspor US$18,5r miliar. Kemudian disusul Turki (US$3,02 miliar), India (US$3,81 miliar), Italia (2,13 miliar), Vietnam (US$1,23 miliar), Bangladesh (US$1 miliar), Spanyol (US$0,98 miliar), dan Prancis (US$0,54 miliar).
Sementara itu, nilai impor pakaian muslim mencapai US$37,1 miliar. Indonesia berada di posisi ke-7 dengan nilai US$1,62 miliar. Posisi pertama diisi UEA (US$8,06 miliar), lalu Arab Saudi (US$4,58 miliar), Turki (US$ 3,34 miliar), Malaysia (US$267 miliar).
(pta/fby)