Jakarta

Travel gelap menjadi sorotan menjelang mudik Idul fitri 1446 H atau Lebaran 2025. Menteri Perhubungan (Menhub) Dudy Purwagandhi menyebut travel gelap sulit untuk dideteksi.

“Memang travel gelap itu, itu saya bilang adalah inovasi, walaupun tidak boleh sebenarnya. Tapi kami susah juga untuk memonitor, mendeteksi, karena mereka beroperasi kan jauh ke dalam,” kata Menhub Dudy Purwagandhi usai pembukaan Posko Pusat Angkutan Lebaran Tahun 2025 di kantor Kemenhub, Jakarta Pusat, Jumat (21/3/2025).

Dudy menerangkan travel gelap beroperasi secara senyap langsung menyasar para calon konsumen. Hal ini membuat pihaknya sulit mendeteksi pergerakan para pelaku usaha travel gelap.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Maksudnya jauh ke dalam itu langsung kepada para pengguna. Kadang-kadang itu dari rumah ke rumah,” jelas dia.

Dudy mengimbau kepada masyarakat agar berhati-hati dengan penggunaan travel gelap. Sebab, travel gelap tidak bisa memberikan jaminan keselamatan bagi penggunanya.

“Bahwa penggunaan travel gelap atau angkutan-angkutan yang tidak terdaftar itu, itu nantinya akan merugikan para pengguna itu sendiri. Satu dari aspek keselamatan, karena kendaraannya juga kita tidak mengetahui apakah itu laik atau tidak,” ujar dia.

Kemudian, Dudy menerangkan bahwa sopir travel gelap tidak terawasi bagaimana kondisinya hingga saat menjalankan tugas. Ini dinilai akan menjadi risiko bila terjadi kecelakaan.

“Si pengendara itu dalam melakukan tugasnya atau melakukan kerjanya itu tidak ada yang memonitor, sehingga berakibat risiko terjadinya kecelakaan semakin besar apabila para pemudik menggunakan angkutan-angkutan travel tersebut,” imbuhnya.

(rfs/rfs)


Hoegeng Awards 2025


Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu


Source link