Jakarta, CNN Indonesia —

Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman mengklaim Kementerian Keuangan memberikan sinyal positif terkait pencabutan kebijakan efisiensi anggaran kementeriannya.

Sinyal ini muncul setelah ia mengadakan pertemuan langsung dengan Menteri Keuangan Sri Mulyani pada Senin (10/3) malam.

Amran menyampaikan Kementan kemungkinan besar tidak akan terkena pemotongan anggaran.

“Sampai tadi malam, insya Allah bintangnya dicabut,” ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi IV DPR RI, Selasa (11/3).

Ia juga menyebutkan enam anggota Komisi IV DPR RI turut mendengar persetujuan tersebut secara langsung dalam komunikasi dengan Sang Bendahara Negara.

Sebelumnya, berdasarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025 serta beberapa surat edaran Kementerian Keuangan, pemerintah menetapkan efisiensi belanja negara, termasuk di Kementan.

Awalnya, Kementan dibebani penghematan sebesar Rp10,28 triliun dari total anggaran, sehingga hanya tersisa Rp19,09 triliun untuk operasional dan program pertanian.

Amran menyebut pemangkasan ini telah dibahas dalam rapat kerja dengan Komisi IV pada 13 Februari 2025 silam dan diajukan ke Kemenkeu melalui surat resmi.

Efisiensi tersebut rencananya akan diterapkan di berbagai unit Kementan, seperti Sekretariat Jenderal, Direktorat Jenderal (Ditjen) Tanaman Pangan, Ditjen Hortikultura, Ditjen Peternakan, serta Ditjen Prasarana dan Sarana Pertanian yang terkena pemotongan terbesar yaitu Rp8,75 triliun.

Amran menilai kebijakan ini bisa berdampak pada target swasembada pangan yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto. Oleh karena itu, ia meminta dukungan DPR agar Kementan dibebaskan dari efisiensi anggaran.

“Kalau efisiensi ini dibuka, semua kegiatan yang sudah dirancang bisa berjalan dengan baik,” katanya.

[Gambas:Video CNN]

(agt/del)