Nusron Minta Tangerang dan Tangsel Ubah Tata Ruang demi Atasi Banjir


Jakarta

Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR) Nusron Wahid meminta revisi rencana tata ruang wilayah (RTRW) untuk mengatasi banjir. Dia berharap Pemerintah Kota Tangerang dan Tangerang Selatan (Tangsel) bisa revisi RTRW-nya.

“Kabupaten Tangerang sudah menyatakan sudah saatnya merevisi RTRW. Kalau Kota Tangerang dan Kota Tangsel belum saatnya waktu revisi, tapi kami akan paksa untuk revisi meskipun belum saatnya,” ucap Nusron usai rapat koordinasi dengan Kementerian PU dan Pemerintah Provinsi Banten, Jumat (21/3/2025).

Menurut Nusron, revisi RTRW tak harus menunggu waktu 5 tahun. Jika diperlukan, pemerintah bisa mengubah RTRW sebelum 5 tahun.


ADVERTISEMENT


SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

“Karena memang tidak ada keharusan RTRW itu harus 5 tahun. 2 tahun, 3 tahun, tidak apa-apa kalau dibutuhkan,” ujarnya.

Bagi Nusron, saat ini adalah waktu yang tepat untuk revisi RTRW. Dia mengatakan banjir besar di wilayah Jabodetabek menjadi salah satu pertanda RTRW harus diubah.

“Rasa-rasanya untuk konteks banjir ini memang dibutuhkan untuk revisi secara serius,” ujarnya.

Gubernur Banten Andra Soni mengatakan ada koordinasi lebih lanjut dengan Kementerian PU dan Kementerian ATR/BPN. Dia mengatakan Pemprov Banten akan menyiapkan tim teknis.

“Kami setelah Lebaran tanggal 8 (April) akan melakukan koordinasi. Dan dengan waktu tersisa ini, kami akan menyiapkan tim teknis untuk bisa menindaklanjuti apa yang kami diskusikan,” ujarnya.

Andra mengatakan banyak sungai di Banten yang mengalami pendangkalan. Dia meminta bantuan dari pemerintah pusat.

“Sebelumnya, banyak sungai di Banten mengalami penyempitan, sungai mendangkal, dan kami butuh bantuan pemerintah pusat, yakni Kementerian PU dan BPN/ATR, dalam melakukan aksi cepat untuk mengatasi banjir di kemudian hari,” ujarnya.

(aik/haf)


Hoegeng Awards 2025


Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini


Source link

Related Posts

Anak Kena ISPA Akibat RDF Rorotan Berobat Mandiri, Biaya Capai Rp 1,5 Juta

Jakarta – Sebanyak 11 anak dilaporkan mengalami infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), sementara tiga anak lainnya mengalami infeksi mata disebut-sebut karena efek negatif dari uji coba refuse derived fuel (RDF)…

Anggota DPR Sepakat Operasi Truk Dibatasi Demi Cegah Kepadatan Selama Mudik

Jakarta – Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) dan para sopir menggelar demonstrasi memprotes kebijakan pemerintah soal pembatasan truk melintas di tol selama mudik Lebaran 2025. Wakil Ketua Komisi V DPR…

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

You Missed

Bunda Florist, Toko Bunga Hias Mekar Bersama BRI

  • By admin
  • March 22, 2025
  • 0 views
Bunda Florist, Toko Bunga Hias Mekar Bersama BRI

Tabungan Emas Pegadaian Meroket 87,12 Persen Usai Jadi Bank Emas

  • By admin
  • March 22, 2025
  • 0 views
Tabungan Emas Pegadaian Meroket 87,12 Persen Usai Jadi Bank Emas

Ragam Pilihan Investasi di Tengah IHSG Anjlok

  • By admin
  • March 22, 2025
  • 0 views
Ragam Pilihan Investasi di Tengah IHSG Anjlok

Anak Kena ISPA Akibat RDF Rorotan Berobat Mandiri, Biaya Capai Rp 1,5 Juta

  • By admin
  • March 22, 2025
  • 0 views
Anak Kena ISPA Akibat RDF Rorotan Berobat Mandiri, Biaya Capai Rp 1,5 Juta

Anggota DPR Sepakat Operasi Truk Dibatasi Demi Cegah Kepadatan Selama Mudik

  • By admin
  • March 22, 2025
  • 0 views
Anggota DPR Sepakat Operasi Truk Dibatasi Demi Cegah Kepadatan Selama Mudik

Apa Beda Pinjol Konvensional dengan Pinjol Syariah?

  • By admin
  • March 22, 2025
  • 0 views
Apa Beda Pinjol Konvensional dengan Pinjol Syariah?