Jakarta –

Gubernur Jakarta Pramono Anung berencana ke Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan, Jakarta Utara. Hal itu imbas adanya keluhan warga soal bau tak sedap yang dirasakan kembali akibat proses pemusnahan sampah di RDF tersebut.

“Ya saya membaca keberatan atau keluh kesah dan sebagainya. Untuk itu supaya saya ke lapangan dululah, saya pengen lihat dulu ya,” kata Pramono kepada wartawan di Balai Kota Jakarta, Rabu (19/3/2025).

Ia pun tak ingin banyak berkomentar dan akan melihat keadaannya langsung. Sebab, RDF itu dibuat sebelum ia memimpin Jakarta.

“Saya belum bisa berkomentar sebelum saya melihat langsung. Karena ini kan dibuat sebelum saya, jauh dan sekarang kan sudah jadi,” ujarnya.

Sebelumnya diberitakan, warga memprotes aroma busuk yang berasal dari proses pemusnahan sampah di RDF di Rorotan. Keluhan hadir dari warga yang tinggal di Cakung, Jakarta Timur.

“Kami terdiri atas 18 RT dan ada 20 klaster atau sekitar 25.000 kartu keluarga (KK) sangat terdampak bau busuk dari proses yang ada di bangunan tersebut,” kata pengurus RT 18 RW 14 di perumahan JGC, Wahyu Andre Maryono, dilansir Antara, Selasa (18/3).

Ia mengatakan, dari 20 klaster, ada 9 klaster yang paling terkena dampak dari bau busuk yang berasal dari RDF Rorotan. Dia menyebutkan sembilan klaster tersebut di antaranya kluster Shinano, Mahakam, Savoy, La Seine, Yarra, South Thames, North Thames, South Mississippi, dan North Mississippi.

“Kalau sisanya kadang cium, kadang nggak, tergantung arah mata angin,” kata Andre yang tinggal di klaster Shinano.

Kemudian, di wilayah Rorotan juga banyak warga yang mengeluhkan bau tak sedap dari RDF Rorotan.

Andre selaku pengurus RT juga mendapatkan surat dari anak bernama Kefas (5) yang memprotes bau sampah dari RDF Rorotan. Anak tersebut sampai tidak doyan makan karena aroma sampah yang menyengat hingga masuk ke dalam rumahnya.

“Bapak, hari ini bau sampah sampai Kefas enggak doyan makan,” kata yang tertulis di surat tersebut.

(bel/isa)

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu