Jakarta, CNN Indonesia —

Presiden AS Donald Trump memberlakukan tarif 25 persen untuk semua impor produk baja dan aluminium yang masuk ke negaranya mulai pada Rabu (12/3).

Kebijakan ini merupakan babak terbaru dari perang tarif multifaset Trump yang bertujuan agar para importir membangun pabriknya di dalam negeri.

Beberapa jam sebelum tarif baru diberlakukan, Trump membatalkan ancaman untuk menggandakan tarif pada baja dan aluminium yang diimpor dari Kanada, sumber utama impor logam bagi AS. Sebagai gantinya, baja dan aluminium dari Kanada akan dikenakan tarif 25 persen.

“Itu bisa lebih tinggi. Semakin tinggi tarifnya, semakin besar kemungkinan mereka akan membangun (pabrik) di sini,” ujar Trump, merujuk pada potensi perusahaan untuk memindahkan produksi mereka ke AS.

Trump kemudian mengurungkan ancamannya untuk menggandakan tarif baja dan aluminium dari Kanada setelah Perdana Menteri Ontario, Doug Ford, sepakat untuk menangguhkan biaya tambahan listrik bagi pelanggan AS.

Ford dan Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, mengumumkan bahwa mereka akan bertemu Menteri Keuangan Kanada, Dominic LeBlanc, pada Kamis (13/3) untuk merundingkan kembali perjanjian perdagangan bebas yang dikenal dengan USMCA.

Tarif baja dan aluminium ini menjadi yang pertama diterapkan pada semua negara selama masa jabatan kedua Trump.

Uni Eropa dengan cepat membalas keputusan tersebut dengan mengumumkan bahwa mereka akan mengenakan tarif pada barang-barang AS senilai 26 miliar euro (sekitar US$28 miliar).

[Gambas:Video CNN]

(agt/ldy)