
Jakarta –
Wali Kota Semarang Agustina bersama Wakil Wali Kota Iswar Aminuddin menghadiri peletakan batu pertama pembangunan Rumah Inspirasi di Kantor Kecamatan Mijen, Kota Semarang. Rumah tersebut merupakan komitmen Agustina-Iswar untuk mewujudkan Semarang Inklusif, khususnya bagi penyandang disabilitas.
“Rumah Inspirasi ini bukan soal bangunan berukuran 6×15 meter, tetapi lebih tentang tempat tinggal berpenghuni, penuh kehangatan, kedamaian, dan bergotong royong untuk membantu serta mendukung teman-teman disabilitas dapat maju bersama. Jadi yang kami buat itu home, bukan house,” kata Agustina dalam keterangan tertulis, Jumat (14/5/2025).
Agustina mengatakan Kecamatan Mijen dipilih sebagai pilot project pembangunan Rumah Inspirasi sebagai upaya pemerataan infrastruktur pembangunan Kota Semarang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain itu, hal ini juga menjadi upaya mendekatkan akses penyandang disabilitas dengan fasilitas pelayanan kesehatan yang berada di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Mijen.
“Karena dekat dengan RSUD Mijen, harapannya bisa memudahkan teman-teman disabilitas mendapatkan layanan kesehatan di sana, baik fisik maupun mental, sekaligus memacu Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang untuk membangun dan memperkuat RSUD Mijen menjadi rumah sakit yang besar, lengkap, dan modern,” sambungnya.
Agustina mengakui Kota Semarang telah memiliki sejumlah inovasi bangunan yang mengedepankan pelayanan, perlindungan, dan pemberdayaan perempuan, anak, dan disabilitas, seperti Rumah Duta Revolusi Mental, pusat pembelajaran keluarga ‘Puspaga Semar’, Unit Pelayanan Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak, Rumah Difabel Semar Cakep, dan Rumah Layanan Autis.
Namun, layanan tersebut masih berada di Kecamatan Semarang Barat dan Kecamatan Pedurungan, sementara 14 kecamatan lainnya belum memiliki fasilitas serupa.
“Kami ingin membangun fasilitas layanan yang mengintegrasikan kesetaraan gender, disabilitas, dan inklusi sosial dalam rangka menciptakan masyarakat yang adil dan setara. Oleh karenanya, Kecamatan Semarang Barat, (Kecamatan) Pedurungan, dan 14 kecamatan lainnya nanti kami bangun Rumah Inspirasi secara bertahap selama lima tahun ke depan,” jelasnya.
Lebih lanjut, Agustina mengungkapkan pihaknya telah membuat skema program Rumah Inspirasi yang menekankan pada aspek pendidikan, kreativitas, pemberian motivasi, dan pelatihan bagi penyandang disabilitas yang terintegrasi dengan layanan kesehatan.
“Konsep Rumah Inspirasi ini menitikberatkan pada edukasi, konseling, terapi, dan rujukan ke fasilitas lanjutan. Nanti, dibuat ruangan-ruangan agar anak-anak inklusi yang tidak bisa melanjutkan pendidikan di sekolah umum, mereka bisa menerima pelajaran di sini. Selain itu, ada kegiatan yang bisa meningkatkan kreativitas, kapasitas, dan kapabilitas mereka sesuai dengan passion masing-masing, serta layanan kesehatan fisik dan mental,” paparnya.
Agustina pun mengapresiasi atas keberhasilan Dinas Sosial Kota Semarang dan Kecamatan Mijen mengomunikasikan Rumah Inspirasi kepada sejumlah pihak, seperti Himpunan Psikologi Indonesia (HIMSI) Kota Semarang, Himpunan Masyarakat Inklusi, hingga para orang tua yang memiliki putra-putri disabilitas.
Bahkan, baru beberapa hari kepemimpinannya berjalan, Kota Semarang menerima penghargaan sebagai Kota Pionir Pembangunan Inklusi Sosial dari Setara Institute dengan skor tertinggi sebesar 3,6, sejajar dengan Kota Bandung, Kota Denpasar, Kota Padang, dan Jakarta Selatan.
“Kami mohon dukungannya untuk Rumah Inspirasi sebab kami tidak bisa menjalankan ini sendirian. Mudah-mudahan ini menjadi jawaban masyarakat atas harapan mewujudkan Kota Semarang yang sudah hebat makin hebat lagi,” pungkasnya.
(anl/ega)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu
Source link